Tuesday, May 28, 2013

Apa? Entahlah

Aku tak suka mengeluh. Aku tau itu. Dan aku harus selalu seperti itu. Hampir saja aku mengisi pagi ini dengan cerita-cerita penuh keluhan dan kekecewaan yang masih erat menyelimuti hati hingga saat ini yang mana membuatku mengawali hari dengan sedikit (lebih) berat. Aku tak suka seperti ini.
Aku tak suka mengeluh. Dan aku mengenal diriku seperti itu. Aku harus bisa kembali menguasai hatiku. Yang aku tau, semanja apapun aku, semalas apapun aku, aku tak akan benar-benar mengeluhkan kondisiku. Ya, aku yang lebih tau siapa aku dibandingkan manusia manapun yang mengenalku! ^.^
Dia mengatakan apa yang dia liat tadi malam seperti bukan aku. Dia bilang aku aneh hari itu. Aku ingin tertawa mendengarnya. Tertawa miris. Tertawa sakit. Dia tak mengenalku, sama sekali tak mengenalku. Hebat sekali. Mungkin aku terlalu lain daripada yang lain. Dia bilang aku terlihat kekanak-kanakan. Hahaha. Sayangnya dia hanya melihat dengan mata fisiknya. Tidak dengan mata hatinya. Dia mendengar hanya dengan telinga fisiknya. Bukan dengan telinga hatinya. Hahaha. Aku seperti tak tau apa yang harus kukatakan. Aku hanya bisa mendukung pikirannya bahwa aku memang kekanak-kanakan. Buat apa aku menjelaskan? Caranya berbicara sudah membuatku tak ingin menjelaskan. Hahahaha. Dia berhasil membungkam sisi lain diriku. Yang mungkin tak akan bisa dia liat lagi, yang mungkin akan menjadi pertanyaannya dikemudian hari jika nanti dia melihatku bisa bersikap lain dengan sosok yang mungkin bisa mengerti aku.
 Jangan salahkan aku. Dari dulu aku sudah bilang. Dan sebelum-sebelumnya bukankah aku pernah bertanya, bagaimana jika aku benar-benar menjadi manja? Kenapa? Karena aku mencintainya dan aku wanita dan aku ingin bermanja dengan laki-laki yang kucintai. Dan aku juga sudah pernah memberitahukannya bahwa aku memiliki multi-karakter. Aku bisa menjadi apa saja. Mungkin manjaku terlihat seperti kekanak-kanakan tapi tetap itu tak akan merubah pola pikirku. Dan kamu tau apa yang dia bilang padaku semalam? Dia bilang "kamu kesambet setan dari br*m* ya?" Hahahaha ! Amazing bukan ?! Fantastic ?! Banget !! 
Seingatku dia dulu pernah bilang dia malah seneng kalo aku manja sama dia. But, in fact? Belum juga ada setengahnya aku menjadi aku yang manja, dia sudah berucap seperti itu. Melihatku seperti makhluk asing nan aneh yang datang entah darimana. Dan sorotan mata itu, seolah dia selalu bersikap dewasa di depanku. Seolah dia selama ini tak pernah sedikitpun bersikap manja atau kekanak-kanakan di hadapanku. Padahal selama dia bersikap manja denganku, aku merasa senang, tapi kenapa itu tak berlaku untukku?

Dan kembali lagi dia mengutarakan semua tuntutannya. Kembali dia mengatakan dia merasa tak pernah spesial. Kembali dia mengatakan aku kurang memperhatikannya. Kamu tau, hatiku membeku ketika mendengar itu semua. Saat itu rasanya aku ingin tertawa, teriak, marah.. Ya aku ingin mengekspresikan kegilaan jiwaku atas apa yang baru saja kudengar saat itu. Membuatku ingin mengakhiri semuanya sampai saat itu saja. Dia tak pernah menghargaiku. Sama sekali tak pernah melihatku dan tak pernah melihat dirinya sendiri. Sifat egois yang melingkupinya sudah membutakan dirinya dengan arogansi yang terlalu lelah untuk masuk ke dalam logikaku. Dan aku tak ingin mengeluh. Aku hanya akan berhenti. Berhenti melihatnya menjadi seseorang yang ingin kujadikan tempatku berbagi. Jangan salahkan aku. Aku mencintainya dan aku telah menuruti sebagian tuntutannya, tapi sepertinya arogansi lebih penting daripada perasaan nyamanku untuk mencintainya. Jadi, jangan salahkan aku.


No comments:

Post a Comment